Selasa, 19 Oktober 2010

Sapi - Kurban WAhhh!!!

Hari Raya Haji atau lebih dikenal dengan Idul Kurban sebentar lagi akan dirayakan umat Islam di seluruh dunia. Mereka yang mampu, sesuai dengan ajaran Rasulullah, akan melaksanakanpemotongan hewan yang akan dijadikan kurban sesuai kriterianya, yaitu ternak tersebut sehat dan cukup umur. Maknanya, hewan yang dikurbankan akan menghasilkan daging dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
Kualitas dan kuantitas daging ini akan diperoleh dari hasil perlakuan yang diberikan terhadap hewan tersebut sebelum, saat, dan setelah penyembelihan, yaitu perecahan daging(pengulitan dan deboning). Persoalannya, jika kita melihat perlakuan masyarakat terhadap hewan kurban selama ini, dapat dikatakan bahwa masyarakat kita tidak memberikan perlakuan yang benar. Dengan kata lain, masyarakat mengabaikan norma-norma “kesejahteraan ternak” (animal welfare). Akibatnya, daging yang dihasilkan menjadi sangat tidak berkualitas. Lihat saja, hewan tersebut dijajakan di pinggir jalan dengan dijemur di bawah terik matahari, dibiarkan kehujanan, serta tanpa pakan dan minum yang cukup.

Dampak perlakuan ini, hewan tersebut mengalami stres berat, yang berakibat pada susutnya berat badan(dapat lebih dari 10 persen dari berat badannya) dan menurunnya kualitas daging yang akan dihasilkan.
Pada saat pemotongannya pun terjadi perlakuan yang memprihatinkan, yaitu ternak ditarik ke sana kemari kemudian dirobohkan oleh sekian banyak orang. Belum lagi petugas pemotongnya  umumnya tidak memiliki pengalaman cukup (amatiran). Pisau yang digunakan sering kali tumpul sehingga mereka harus memotong nadi pada kerongkongan hewan tersebut berkali-kali atau berulang-ulang.
Sebagaimana kita ketahui bahwa menurut ajaran Islam, cara memotong ternak harus diusahakan jangan sampai menyakitinya. Artinya, ternak harus diistirahatkan cukup dan disembelih dengan menggunakan pisau yang sangat tajam (pisau cukup sekali ditekan di leher, urat nadi, dan kerongkongannya terputus).

Tidak hanya sampai di sini, perlakuan yang memprihatinkan berikutnya adalah saat pengulitan danperecahan, yaitu daging dipotong-potong tanpa aturan, bahkan sampai bercampur tanah. Hasilnya bisa ditebak bahwa daging tersebut berkualitas sangat tidak baik.

0 komentar:

Posting Komentar